Produk Dulu atau Pelanggan Dulu?
Produk Dulu atau Pelanggan Dulu — Pilihan dasar dalam memulai bisnis, namun banyak yang merasa terlewatkan untuk mengidentifikasikannya, berikut penjelasannya.
Ada pesan menarik dari Marketer Kelas Dunia yang juga merupakan penulis kontributor majalah Forbes terbaik
Don’t find customers for your product, find product to your customer — Seth Godin
yang artinya kurang lebih :
“jangan cari pelanggan untuk produk anda, tapi temukan produk untuk pelanggan anda”
Cukup mudah untuk dipahami bukan?
Jadi Produk Dulu atau Pelanggan Dulu?
Produk Dulu
Contoh kasus : Anda memiliki produk A, kemudian anda mengerahkan seluruh tenaga anda untuk produk tersebut.
Setelah itu, anda mulai merayapi setiap orang untuk menganalisis siapa yang membutuhkan produk tersebut.
Manurut Seth Godin, cara anda tersebut salah besar !
Apa Iya?
Baik, saya menemukan data bahwa kegagalan bisnis Start Up adalah 42% yaitu Lack of Market Need atau Tidak adanya yang membutuhkan produk tersebut.
Terus kenapa dibuat?
Ada beberapa kesalahan yang perlu kita garis bawahi :
- Kesalahan Membaca Data
Pemilik bisnis secara umum adalah orang orang yang piawai membaca situasi pasar.
Fluktuasi pasar beserta dinamikanya tentunya sudah cukup untuk dijadikan sebuah trigger untuk mengambil keputusan.
Tapi lain halnya dengan beberapa perusahaan yang gagal dalam memasarkan produknya.
Akan lebih baik kita gunakan sebuah pertanyaan :
“Apakah produk ini betul betul dibutuhkan?”
atau
“Siapa yang akan terbantu dengan produk ini?”
dan ada baiknya anda menggunakan data yang nyata, bisa lihat dari berbagai statistik atau survey yang dilakukan oleh banyak institusi.
tidak sekedar asumsi !
Guru Bisnis saya pernah berkata : Jangan Berasumsi dalam Berbisnis !
Asumsi inilah yang nantinya akan membuat anda sulit untuk memasarkan produk yang anda buat.
- “Kayanya orang orang butuh produk ini, ini bisa membantu mereka dalam hal mengatasi problem A!”
- “Sepertinya problem A akan dapat diselesaikan dengan produk ini !”
Nyatanya tidak semua orang mengalami problem tersebut, dan tidak semua orang yang mengalami problem tersebut sangat membutuhkan penyelesaian.
Oke, tahan dulu sesi produknya .. Kita lanjut ke Pelanggan dulu !
Pelanggan Dulu
Ini yang dimaksud oleh Seth Godin, cari pelanggan anda, dan temukan produk yang cocok untuk mereka.
Dulu saya pernah sekilas ikut Kuliah Om Mame (Slamet Prayitno) Guru Besar dari beberapa Internet Marketer.
Beliau mencontohkan teori Seth Godin tersebut.
Jadi tahap awalnya kita mencari Klasifikasi Pelanggan kita terlebih dahulu, misal :
- Ibu Ibu Usia 30–45 Tahun
- Bekerja
- Menggemari Fast Food
- Senang berbelanja (shopping)
- dll
Nah dari pelanggan tersebut, kita bisa mengidentifikasi produk apa yang cocok.
Misalnya Produk Suplemen makanan Detox, make up agar tetap terlihat muda dan kurus, dll
Ya, semua kembali ke kreatifitas kita dan seberapa dalam kita mengenali pelanggan kita.
apakah cara ini berhasil?
Ya, setidaknya cara ini lebih baik dibandingkan dengan mencari pelanggan untuk produk anda.
Minimal anda sudah memiliki gambaran kepada siapa nantinya anda akan menjual produk anda.
Berarti, apakah yang membuat produk dulu itu salah?
Saya membuat inovasi dalam bidang snack islami, yaitu kurma kupas tanpa biji
awalnya saya berasumsi, bahwa produk ini mungkin akan banyak yang tertarik, karena memang betul betul dibutuhkan.
dan Alhamdulillah, sampai hari ini kami masih eksis dan tetap mencatat penjualan setiap bulannya.
Diluar dugaan saya ternyata produk ini betul betul banyak peminatnya.
Tapi secara mendasar, lahirnya produk ini adalah hasil survey dari beberapa data tentang konsumsi kurma diluar bulan puasa !
Oke, kembali lagi ke Topik !
Jadi bagus mana? Produk dulu atau Pelanggan Dulu?
Tanya apapun seputar Internet Marketing ke Saya di 0896 3610 6336 atau email ke willy@abkoorma.com untuk ngobrol seputar periklanan online.
Terima kasih,
Willy Pujo Hidayat
CMO at abkoorma.com
Digital Marketing Specialist at LabFriend Indonesia
Content Contributor at LabFriend Blog