One Man Show — Digital Marketer

Willy Pujo Hidayat
3 min readJul 20, 2022

“One man show”

Kalau ada istilah yang mungkin cocok untuk menggambarkan profesi digital marketing, mungkin frasa di atas salah satunya.

Apalagi mungkin Anda bekerja di perusahaan swasta yang mungkin baru mau masuk ke dunia onlen-onlenan.

Misalnya Anda sedang mengatur Campaign di Google ads, tidak lama kemudian bos Anda datang dan bertanya :

“Kok sosmed kita followernya sedikit?’

Kaget ga tuh?

Ha ha ha

Atau sebaliknya, kamu lagi berusaha cari ide konten untuk sosial media, eh ga lama pak bos tanya :

“Kok saya cari di Google, website kita ga muncul? ga sesuai sama penjelasan kamu masalah SEO-SEOan itu?”

ha ha ha

Hulu sampai Hilir

Jadi satu-satunya digital marketing di tempat kerja yang baru melek digital ini memang butuh perasan keringat dan tetesan darah.

(asik dah)

Kamu yang riset kata kunci dan produk trend, kemudian kamu juga yang bikin konten gambar di sosial media, kamu juga yang bikin captionnya, kamu juga yang bikin konten SEOnya, atur campaign Google adsnya, nentuin audience Facebooknya, dst.

Ha ha ha

Ya, berat banget.

Bahkan pada level tertentu, kamu akan mengerjakan pekerjaan yang di luar kapasitas kamu :

“Laptop gw cepet panas, kenapa ya? masa ga tau? katanya digital marketing!”

Lah !

Semua hal dari ide, sampe eksekusinya kemungkinan besar akan kamu yang mengerjakan.

Orang orang idealis akan mungkin akan ngomel membaca tulisan ini, karena menurut mereka :

“itu kerjaan 5 orang, masa dikerjain sendiri, mau gaji berapa?”

Tapi daripada pegel denger omongan tetangga, atau dibandingin sama sodara, ye kan?

Mending hajar aja itu kerjaan segambreng.

ha ha ha

Dan ya, kemungkinan besar Anda akan mengalami hal seperti itu, kalau Anda adalah “Digital Enabler” untuk kantor atau perusahaan tersebut.

“Jadi sebetulnya scope kerjaannya apaan aja wil?”

Tanya Dulu di Awal

Jauh sebelum kamu masuk, tepatnya saat interview kamu bisa bales bertanya ke recruiter :

“Bu, mohon maaf sebelumnya, saya mau bertanya, sebelumnya sudah pernah ada posisi digital marketing belum ya?”

Lanjut ..

“Kalau sudah ada, apakah boleh tahu kenapa alasan beliau keluar?

Anggaplah Anda digital-enabler tadi tuh, Anda bisa bertanya :

“Kalau dari perusahaan ini, kira kira tujuannya apa atas dibetuknya divisi digital marketing?”

Nah, jawabannya bisa macem macem tuh :

  • Untuk internet appereance.
  • Untuk melebarkan sayap ke transaksi online.
  • Supaya sosmed semakin ramai.
  • Supaya brand banyak dikenal
  • dsb

Kalau Anda sudah mendapatkan jawaban yang cukup clear, maka seharusnya Anda sudah punya gambaran.

Tahu kan arahnya mau kemana?

Menentukan Prioritas

Dari tujuan tadi (anggaplah kamu lulus wawancara), kamu bisa mulai mengkonfirmasi dan menentukan prioritas.

“Baik pak, kalau memang tujuannya untuk internet appereance, mungkin bisa kita mulai dari sosial media dan SEO”

Atau ..

“Untuk melebarkan sayap penjualan, kita bisa siapkan toko online pak, kemudian kita promosikan menggunakan platform advertising Google dan Facebook ads”

Dari situ, Kamu bisa punya argumen yang kuat kalau sesekali ditanya mengenai hal hal yang bukan prioritas.

“Kenapa sosmed kita minim konten? karena memang kita fokus ke penjualan dulu pak, konten ga terlalu sering saya post”

ha ha ha

Kamu bisa mulai menjelaskan ke bos tentang definisi Short-term dan Long-term strategy untuk digital marketing.

Pastikan bos kamu manggut-manggut saat kami jelasin.

Dan … tadaaa…

Kamu tahu apa yang lebih dahulu kamu kerjakan.

Bukan Salah Satu

Setelah mengetahui apa prioritas kamu, bukan artinya kamu mengerjakan yang satu dan meninggalkan yang lain.

Tapi ada proporsi waktu yang harus kamu bagi dengan bijak.

Bahkan pada level tertentu, iklan atau SEO misalnya, sudah bisa “ditinggal” dan kamu bisa mulai sedikit sedikit mengerjakan konten organik instagram.

Kalau bahasa saya :

“Dapur udah bisa ditnggal, sekarang tinggal dandan”

Ha ha ha

…..

TIPS

  • Ketahui dengan baik, apa tujuan diadakannya digital marketing di perusahaan tersebut
  • Tentukan prioritas dengan bijak, pastikan sesuai dengan goal perusahaan
  • Bagi waktu dengan bijak
  • Buat strategi dan sampaikan short dan long term strategy kamu ke atasan
  • Kuasai banyak skill !

--

--

Willy Pujo Hidayat

Certified Digital Marketing | Writing & Podcast | eCommerce Enthusiast | Rebahanism